Senin, 19 Mei 2014

Miss Labil



             Aku sudah berulang kali mencoba untuk menjadi lebih normal dan bersikap dewasa. Itu terlalu sangat sulit bagiku. Aku kesulitan menjadi orang lain seperti mereka. Aku kesulitan untuk menjadi lebih mendewasa. Aku merasa teraniaya oleh pemikiran dan keinginan diriku sendiri. Terlebih aku merasa teraniaya dengan pandangan mereka tentang aku, tentang bagaimana aku menyikapi hidup yang aku jalani. Aku merasa sangat tertekan dengan perkataan mereka juga dengan segala pemikiran yang ada di dalam kepalaku. 
Novel : Miss Labil.
~ Cooming Soon ~

Rabu, 14 Mei 2014

Allah, I Miss You.!


Rindu merapatkan keningnya di sebuah sajadah.
Bulir basah menetes dari sudut-sudut matanya mirip kristal putih indah.

Rindu merasa kehidupannya saat ini jauh berbeda.
Ada yang berubah dengan jalan hidup dan tingkah lakunya. Rindu yang dulu lucu dan lugu. Kini menghilang dari kehidupannya. Dunia merubah Rindu menjadi wanita yang naif dan sibuk dengan segala kefanaan yang ada dihadapannya.

Rindu mengangkat tubuhnya perlahan. Duduk diantara dua sujud terakhirnya. Membaca kalimat-kalimat Allah. Dan mengucapkan salam. Menoleh ke-kanan kemudian ke-kiri. Sesekali Rindu menarik nafasnya dalam. Airmatanya menetes deras membasahi mukena putihnya.

Tidak ada sepatah kata yang terucap. Rindu tidak sanggup berkata-kata. Rasa hatinya merasa amat malu dan hina. Rindu merasa sangat lelah dengan kehidupannya saat ini. Airmatanya terus mengalir, didalam hati rindu berkata-kata sangat banyak. Meluapkan segala keluh kesahnya. Ia malu jika para malaikat mendengarnya. Ia malu pada dirinya sendiri. Ia malu harus mengakui segalanya di hadapan Sang Khalik.

" Ya Allah,.... Aku lelah.
Aku sungguh sangat lelah.
Aku selalu berfikir untuk melarikan diri dari segala kenyataan yang ada.
Aku selalu melampiaskan rasa amarah kepada siapa saja.

Ya Allah,... Aku lelah.
Aku sungguh tidak sanggup menghadapi kehidupanku saat ini lagi.
Aku putus asa ya Allah.
Rasanya aku ingin mati saja.........

Kata-kata Rindu terhenti, matanya menatap wajah kecil mungil yang memandanginya sedari tadi.
Raisa memperhatikan Rindu yang menangis tersedu-sedu. Di pojokan kamar Raisa mematung, bibirnya tersenyum tipis.
Gadis mungil itu enggan mendekat ke arah Rindu. Walau dari matanya tersimpan kerinduan yang dalam. Merindukan hangatnya pelukan seorang Ibu, dari Rindu.

Rindu tergugu. Airmatanya bertambah deras menjadi-jadi. "Raisa,........" Rindu berbisik pelan.
Kedua tangannya menutupi mulutnya. Berusaha untuk tidak berteriak.
"Raisa,......"
"Raisa, anak mama..........." Rindu berucap terbata. Bibirnya bergetar.

Rindu mendekati Raisa, berusaha untuk memeluknya dan.........hilang.
Raisa menghilang.

Rindu mencari-cari Raisa dengan matanya di seluruh penjuru kamar. Rindu menangis lagi. Kali ini tangisannya terdengar sangat pilu. Rindu menyadari gadis mungil itu tidak berada di dalam kamarnya.
"Raisa tidak ada. Raisa, anak mama sudah meninggal......."
Rindu menyadari kepergian Raisa. Rindu memperhatikan kamarnya yang berwarna putih.

Dua bulan yang lalu, Rindu kehilangan Raisa.
Rindu mengabaikan keluhan-keluhan gadis kecil itu. Raisa yang masih berumur 4 tahun. Selalu membuat Rindu marah karena terlalu rewel dan cengeng. Tanpa Rindu sadari, Raisa sedang sakit dan akhirnya pergi meninggalkannya. Hutang-hutang kartu kredit Rindu yang begitu banyak akibat mantan suaminya membuat Rindu harus terus berlari dari debt collector.

Dan yang terburuk, saat dirinya dibuang oleh keluarganya kerumah sakit jiwa.
Tanpa ada yang mau membantunya untuk melunasi hutang-hutang yang melilit hidupnya.
Rindu menderita Stress hebat.
Rindu tidak bisa berfikir jernih. Hidupnya hancur berantakan.
Pernikahan indah yang dia impikan menjadi malapetaka dalam lembaran ceritanya.

Rindu masih menangis tersedu-sedu. Di dalam kamar putihnya. Ia kembali merintih.
"Ya Allah,..... Ampuni lah aku ya Allah.
Aku lelah....
Aku sungguh lelah.....

Aku sungguh merindukanmu ya Allah.... Peluklah aku erat dalam dekapan hangat cintaMu."

Rindu selalu memohon dan merintih di dalam doa-doanya. Ini entah yang keberapa kalinya Rindu memohon dengan sepenuh hatinya. Rindu sudah ikhlas, Ikhlas sekali dengan segala apa yang terjadi di hidupnya.

"Allah, aku rindu......."
"Aku rindu yang merindukanMu...."
Rindu berbisik lemah. Sisa-sisa airmata masih basah dan melekat di pipinya. Rindu merasa sangat lelah dan juga lega. Dengan perlahan Rindu merebahkan tubuhnya meringkuk di atas sajadah dan menutup matanya.

Berharap kerinduannya terbalas dari cinta yang sejati.




RSeptriati.
14May14




Senin, 05 Mei 2014

Petra Sihhombing - MINE

Lagi Kesemsem sama lagu ini, :)
Ditambah dengan angin-angin sejuk. Hmmmm.....


"Mine"
(Petra Sihombing feat. Ben Sihombing)



Girl your heart, girl your face is so different from them others
I say, you're the only one that I'll adore
Cos everytime you're by my side
My blood rushes through my veins
And my geeky face, blushed so silly yeah, oh yeah

And I want to make you mine

Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine

Girl your smile and your charm
Lingers always on my mind I'll say
you're the only one that I've waited for

And I want you to be mine

Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine

And I want you to be mine
And I want you to be mine

Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine

Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine


Mau dengerin. Sekalian download klik disini : "Mine" 


Kamis, 01 Mei 2014

Sang Pemimpi

Judulnya mirip dengan buku karangan Andrea Hirata.
Tapi isinya boleh jadi beda...

Bedanya dimana???

Ya jelas beda-lah, yang nulis blognya saja udah beda. :D

Sang Pemimpi, yang tertulis di blog ini bukanlah sebuah cerpen. Melainkan sebuah hasrat yang selama ini terpendam di dalam diri si penulis. Hasrat yang hampir saja mendapatkan title "Almarhum" kini bangkit kembali. Bersemangat, dan terus tertatih untuk membuktikan kebenaran dan menunjukkan kebodohan. 

Membuktikan kebenaran, benar ga ya? Bisa sukses dengan cara begini...  Such a sentence " try and try, Just do it no matter what". 

Selama masih ada semangat yang bersemayam. Sebagai labuhan dari rasa kesedihan, atau pengalihan. Untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Belajar sabar dan menjadi lebih fokus. (fokus ama dollar) :D

Juga menunjukkan kebodohan. Dikata bodoh, berharap dengan sesuatu yang ga pasti. Bodoh karena di dunia ini ga ada yang instan. Memang!!! 

But, Just do it and be my self. Keep up spirit.

Bermimpi itu menyenangkan, banyak orang yang akhirnya sukses hanya karena terobsesi dengan mimpinya.
Thomas Alva Edison  dengan mimpi-mimpinya akhirnya bisa menciptakan lampu dan akhirnya kita yang menikmati hasilnya. Dan masih banyak lagi orang=orang hebat di luar sana yang pada awalnya malah dianggap gila oleh orang-orang disekitarnya.

Bermimpi itu menyenangkan, "just a dream and make a real". Walau apa yang kita mimpikan tidak selamanya menjadi kenyataan... setidaknya kita sudah pernah memimpikannya. So, don't be sad and smiling.

Banyak bermimpi, bisa membuat imajinasi kita terus hidup dan fikiran kita terus bekerja untuk mewujudkan apa yang kita impikan.

Bermimpi tidaklah sulit, tutup mata dan fikirkan hal yang menyenangkan. 

Berfikir positif. "Be a positif thinking". 
Membuat kita ikhlas menerima apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita. 
Dan menjadikannya pengalaman untuk mencapai hari esok yang lebih cemerlang.

Sang Pemimpi tidak akan pernah menyerah. Karena mimpi tidak bisa di curi. 
Jadillah seperti apa yang kamu impikan  ^__^